So I Moving On

Jadi ceritanya gue memutuskan untuk ga ngekost lagi, tapi pindah ke rumah sendiri. Jujur aja, pertama-tama kuliah, bahkan sampai semester 2 sekarang pertanyaan yg paling gue hindari adalah *kenapa ngekost? kan ada rumah sendiri? yang disini rumah siapa? sodara?* bukannya apa,tapi males jelasinnya karena jawabannya agak panjang.

Dulu gue dari masi kecil, udah tinggal di Surabaya karena penempatan kerja ayah yg pertama kali. Trus sekolah dari TK di Surabaya dan sempet pindah sebentar ke Kediri dan nerusin TK disana. Pas SD balik lagi ke Surabaya, bukan karena pindah ke Sby lagi tapi karena si Ayah pindah ke Sidoarjo dan sepakat kita balik lagi ke Surabaya. Sampe kelas 6 SD gue sekolah di Sby. Sebenernya dari kelas 5 harusnya udah pindah, tapi karena gue nanggung mau kelas 6 jadi stay dulu, sedangkan Ayah harus bolak-balik ke JKT-SBY seminggu sekali. Kasian juga sama fisik dan biaya, akhirnya kita sepakat pindah ke Bogor dan bukan Jakarta. Dari SMP-SMA gue di Bogor. Dan sekarang keterima di Unair, si Adek lulus SMP dan pingin sekolah di Sby juga. Akhirnya sekolah di SMA Trimurti dan Ibu juga ikut pindah. Sepakat kita bertiga pindah ke Sby dan Ayah masih di Bogor. Pendek cerita, si Ayah udah ngurus kepindahannya di Sby. Jadi intinya rumah yg sekarang gue tempatin itu emang udah ada dari dulu dan rumah sendiri.

Kenapa ngekost? 

Dulu gue kira surabaya itu kecil, dan sekarang baru sadar kalo surabaya itu gede. Rumah gue itu di Surabaya  Barat dan kampus gue itu ada di Surabaya.. bagian mana ya? Pokoknya dari ujung ke ujung deh. Sedangkan waktu itu masih menjajaki transportasi Kota Surabaya. dan belom bisa naek motor, mobil udah bisa tapi ga boleh bawa --__--yasudahdeh ngekost

Dan iseng-iseng bikin list pro-kontra kalo tinggal di rumah dan ga ngekost. Ini hasilnya

PRO	KONTRA
Bisa makan gratis, bisa nambah lagi	Ati-ati sama berat badan. Kalap makan BB bisa dua kali lipatnya anak kos
Selera Makan bisa direm *dikit*	Ga janji hehe
Banyak distraction/ pengalihan biar ga makan terus	Kadang malah suka tambah males belajar kalo udah deket sama yg namanya TV, novel, komik
ADA TV KABEL!!	TAMBAH MALES BELAJAR!
Jadi bisa masak	Jadi males nyuci
Kamarnya lebih luas	Harus belajar  bawa kendaraan sendiri
Bisa ngerasain  tiduran sambil AC-an	Mesti bikin SIM C
Deket sama ptc, the loop, lenmarc, sama tempat-tempat oke di HR Muhammad	Percuma juga kalo ga ada angkot yg lewat situ
Bisa nonton TV lebih bebas	Mesti naik angkot PP 4x + naik becak
Bisa pindah-pindah tidurnya. Di kamar sendiri, kamar ibu-ayah, kamar bagus, ruang tamu, depan tv	Risiko telat kalo kuliah pagi. Ditambah semester depan ada matkul PIO
DI wiyung banyak tempat makan enak	Risiko kena macet plus tilang kalo ga belajar rambu lantas
Bisa nebeng ayah kalo berangkat pagi	Pulangnya mau nebeng siapa?
Kalo sakit ada yg ngurusin	Ga bisa pulang malem sembarangan lagi
Dibolehin bawa mobil	Mikir dua kali kalo mau jalan-jalan bareng temen
Bisa nemenin si Ibu kalo lagi sendirian	Kadang si Ibu, Ayah, gendut agak-agak kepo dan matahin privasi

At least, mencoba sebelum komentar

Ayu
xoxoxo

anouncement

for every visitor (wheter you have a blog or not) thanks for comin to iwannatellastory.blogspot.com. To be honest, i made this blog just in case for expression my self, to reducing my aggresion, see from another point of view or just simple "curhat" when no one who can be asked to listen. 

But unfortunately, this blog isn't to be read in carelessly or randomly, because i was to shy to publish it. FYI too, i didn't give this blog link to all of my account (facebook, twitter, email,etc). If you understand that this blog isn't to be promoted to the public.

So hopefully anybody who know my blog thanks for visiting and not to publish as good as you.

Sushi i'm in love

Ya Allah ya Allah
*lemas* *pegangan*

AAAA *mangap*

huffft 

Ayu, mahasiswi

Laper, dikosan

sourche : fuckyeahsushi.tumblr.com

Namanya juga kadang-kadang

Kadang ada saat dimana lo udah muak sama twitter ketika ga ada hal menarik.

Kadang ada saatnya muncul celetukan "apaan sih ini" ,ketika ada  tweet-tweet ababil yg muncul di TL.

Kadang ada saatnya lo mesti buka twitter hanya karna lo ga tau mau ngapain dan mati gaya.

Kadang ada saatnya  muncul celetukan "curhat teroooos", ketika ada tweet isinya galauuu terus.

Kadang ada saatnya muncul pikiran "FREAK!", ketika ada kata "wkwkwkwkwkwkwk" yang berlebihan (i mean, who's gonna laugh clearly wakawaka or wekekeke or wokwokwok)

Kadang ada saatnya muncul pikiran "kasian idup dia", ketika isi tweetnya cintaaaaaa mulu.

Kadang ada saatnya muncul pikiran "dia syirik", karena dia percaya sama tweet ramalan.

Kadang ada saatnya lo ngeskip dan scroll bawah, ketika ada tweet fans-fans fanatik.

Kadang ada saatnya lo buka profile orang itu, ketika lo sedang sangat ingin kepo.

Kadang ada saatnya muncul selintas pikiran "pingin unfoll", tapi ga enak sama temen sendiri.

Kadang ada saatnya muncul celetukan "dia ga kreatip", ketika isi tweetnya retweetan semua.

Kadang ada saatnya mata kita melotot, ketika ada orang yg dengan bodohnya ngumbarin aibnya di twitter.

Kadang ada saatnya dimana lo cuma bilang "wyatb" ke yg ultah, hanya karena ga tau mesti ngomong apalagi.

Kadang ada saatya dimana lo ikutan jadi jurinya Indonesian Idol, hanya karena lo lagi liat mereka nyanyi.

Don't get too serious, this was my random though while I opened twitter

But admit it if you have the same though with me :p

Errr...

"Pada kenyataannya pengajar saya yang sekarang lebih banyak mengeluh di akunnya daripada pengajar saya yang lama. "

Saya rindu update ucap syukur mereka bagaimanapun keadaannya walau sebatas facebook. Saya rindu ucapan selamat ulang tahun dan doa-doa mereka walau keesokan harinya kita bertemu disekolah. Saya rindu ucapan bela sungkawa yang diberikan ketika orang yg kita sayang sudah pergi. Saya rindu ucapan bahagia dan selamatnya ketika saya diterima di universitas negeri walau sebatas message. Saya rindu kesabaran mereka untuk tidak memaki siswanya apapun keadaannya walau sebatas status.

HOLIDAAAAAAAAAAAAAAY!!!

*peacock dance*